Kamis, November 20, 2008

Bantu Entaskan Kemiskinan, MPI Asahan “Bedah” Rumah Warga Pasangan Tuna Netra

Dewan Pimpinan Kabupaten Masyarakat Pancasila Indonesia (DPK MPI) Asahan menunjukkan konsistensinya mendukung program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan. Setelah sukses melakukan bedah kampung berupa rehab 15 unit rumah tidak layak huni di Kecamatan Sei Kepayang, kini organisasi kemasyaratan (ormas) tersebut kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat yang membutuhkan.
Kamto (46) sang tukang pijat tuna netra sama sekali tidak menyangka bakal menerima berkah kado Hari Ulang Tahun (HUT) pertama MPI. Rumah yang dihuninya di Jalan Arwana, Lingkungan I Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kisaran Barat bersama isterinya Ngatiem (32) juga mengalami nasib serupa. Bakal diperbaiki secara gratis.
Rombongan DPK MPI Asahan diketuai H. Erwis Edi Pauja Lubis SH MAP belum lama ini mengunjungi gubuk Kamto yang hanya beratapkan nipah, dinding tepas serta lantai batu berpecahan sehingga terlihat kumuh. Tanpa sungkan pria tegar dan tabah menjalani kehidupan ini mempersilahkan tamunya masuk.
Kamto semula mengira yang datang hanyalah pasien (langganannya) untuk minta dipijat karena lelah, pegal dan sebagainya. Dari jasanya itu, ia bisa menerima imbalan sejumlah uang diperuntukkan memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari. Sungguh tak disangka serta sangat terkejut pria paruh baya ini, setelah tahu bahwa tamu yang berkunjung ke gubuknya yang memprihatinkan di salah satu sudut Kota Kisaran itu justru bermaksud lain.
Selama lebih kurang 10 tahun, ia hanya pasrah dan tak pernah bermimpi tempatnya berteduh kala panas menyengat dan sedikit kebasahan saat hujan mengguyur bakal diperbaharui. Kamto bersama isterinya terharu mendengar niat tulus yang disampaikan oleh keluarga besar MPI Asahan. Bertahun-tahun mengumpulkan sebagian penghasilan sebagai tukang pijat dibantu isterinya (terkadang berjualan jagung dan kacang rebus) pastilah bakal tidak cukup untuk merenovasi “istananya” itu.
“Kami sangat ingin sekali untuk memperbaiki rumah ini, tapi daya tak ada. Penghasilan sebagai tukang pijat hanya cukup buat makan” ketus Kamto dengan polos sembari mengakui sebelumnya pernah mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Asahan. Namun jumlahnya tidak bisa untuk memperbaiki tumah. Berdasarkan mufakat keluarga, agar bantuan tetap tepat sasaran, dengan berat hati dananya dialokasikan untuk memperbaiki Water Closed (WC) yang juga sangat dibutuhkan.
Melihat kondisi keluarga dan pengakuan Kamto, Ketua DPK MPI Asahan H Erwis Edi Pauja Lubis SH MAP merasa terketuk hatinya dan meng-goal-kan hasil survey terdahulu oleh tim yang telah dihunjuk. “Kondisi keluarga ini sangat memprihatinkan. Ketegaran dalam menjalani hidup, tidak berharap rasa iba dari orang lain merupakan contoh wajib ditiru. Menyambut perayaan HUT pertama MPI pertengahan bulan Nopember, DPK MPI Asahan memberikan kado special untuk keluarga Pak Kamto. Kami ingin berbagi kebahagian kepada warga tidak mampu. Rumah hamba Allah ini akan direnovasi menjadi layak huni” ujar Erwis di lokasi.
Membutuhkan waktu sekitar dua pekan, rumah Kamto akan direnovasi tidak hanya bagian dinding, tetapi juga lantai dan atap. “Semuanya kita ganti dalam tempo lebih kurang dua minggu” jelas Erwis sembari mengatakan seluruh biaya dibutuhkan sepenuhnya menjadi tanggungan MPI. Pihaknya juga melibatkan seorang pengusaha muda Zulfan Iskandar untuk menangani masalah tekhnisnya. “Segala sesuatu harus diserahkan kepada ahlinya agar tepat guna. Jika tidak maka kehancuranlah yang akan diterima” imbuh pria yang juga Kepala Dinas Tenaga Kerja Asahan ini.
Dua bulan lalu, program bedah rumah DPK MPI Asahan sebagai ormas peduli di bidang sosial telah rampung secara keseluruhan di Kecamatan Sei Kepayang. Diilhami kegiatan serupa oleh Pemkab Asahan terhadap lebih kurang 100 unit rumah, sebanyak 15 unit rumah warga tidak mampu direnovasi menghabiskan dana sekitar Rp. 120 juta dan rencananya masih akan disusul 85 unit rumah lagi, hingga total keseluruhannya juga 100 unit. “Kalau tidak bisa lebih dalam berbuat kebajikan, paling tidak harus samalah” kata Erwis sembari menjelaskan sumber dana merupakan swadaya pengurus DPK MPI Asahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar